Budaya Bisnis Meksiko

     Meksiko sejak dulu hingga sekarang merupakan sebuah masyarakat otoriter dalam hal sekolah. gereja, bisnis dan keluarganya. Pengusaha disana mencari pekerja yang penurut, penuh rasa hormat, dan patuh, inovatif, kreatif dan mandiri. Pekerja meksiko cenderung berorientasi pada aktivitas ketimbang pemecahan masalah. Ketika seorang asing datang dan memasuki bisnis di Meksiko, ia akan terkesan oleh atmosfer yang hangat dan ramah. Di Meksiko sangat dijaga yang namanya keharmonisan dan hubungan yang baik, antara setiap lini yang ada. Toleransi terhadap permusuhan atau perselisihan jauh lebih rendah di Meksiko daripada di USA.

     Pengusaha Meksiko bersifat paternalistis, memberikan lebih dari sekedar gaji dan upah bagi para karyawannya, namun sebagai balasannya mereka mengharapkan kesetiaan. Hal yang sangat jauh berbeda  dari budaya yang ada di Indonesia mengenai masalah upahnya. Paket makanan mingguan, makan gratis, layanan bus gratis, dan lainnya merupakan bagian dari kompensasi. Kondisi kerja yang ideal bagi seorang pekerja Meksiko adalah model keluarga, di mana semua orang bekerja bersama-sama, mengerjakan bagian mereka, menurut peran yang sudah disepakati. Pekerjanya juga tidak mengharapkan lingkungan yang mendorong ekspresi diri dan inisiatif. Meksiko menekankan kolektivisme, kerja sama, rasa memiliki, formalitas. Kondisi yang berbeda dengan Amerika Serikat yang menekankan individualisme, prestasi, persaingan, rasa ingin tahu, spontanitas. 
     Rapat dan jamuan makan bagi para rekan bisnis sangat jarang dilakukan di rumah, melainkan kebanyakan di restoran demi menjaga kehormatan, menyelamatkan muka dan agar dianggap orang penting. Itulah sebabnya orang-orang Meksiko tidak menerima kritik dan perubahan dengan mudah, banyak yang merasa direndahkan ketika dirinya dianggap bersalah.Orang Meksiko juga tidak merasa wajib untuk mematuhi aturan-aturan yang tidak terkait dengan seseorang yang menjadi atasan mereka atau yang tidak mereka kenal dengan baik. Oleh karenanya tanda untuk mengenakan kacamata keselamatan, kebijakan kehadiran atau senioritas dan bahkan rambu jalan searah sering diabaikan. Sementara orang-orang Amerika mematuhi peraturan tersebut, orang Meksiko tidak. Menjalankan bisnis secara efektif di Meksiko membutuhkan pengetahuan mengenai gaya hidup, budaya, keyakinan, dan adat-istiadat orang Meksiko. 
Tulisan selanjutnya akan membahas budaya bisnis Jepang, Cina dan Indonesia......

0 comments:

Post a Comment