Terjerat

Detik demi detik, menit demi menit bahkan jam demi jam dilalui di jalan sembarang ini.
Keramaian ini tak lantas membuat tatapanku berisi penuh makna.
Kucoba habiskan waktu di aspal hitam, kucoba habiskan waktu menyusuri arah yang tak pernah tahu kemana.
Berharap dan berharap kekosongan dan keheningan bisa terisi.
Sayangnya, langit tak mendengar, bumi pun tak mengerti.
Rasa putus asa, kemarahan, kesedihan dan kesakitan bercampur jadi satu mengalahkan panasnya terik matahari yang menerjang semesta.
Dimana raga ini sekarang?
Terjerat di dasar yang kelam, terikat dengan baja yang tak berkarat