Sekilas kalau melihat sampai ke periode waktu yang sekarang, kehidupan saya sangat banyak lika liku yang harus dihadapin. Penghukuman bagi diri sendiri, bagi orang lain seakan menjadi 'trend' bagi kehidupan saya sampai saatini.
Ketika saya sampai saat ini sangat memperdebatkan mana yang salah dan mana yang benar, semuanya menjadi berantakan. Benar atau salah tergantung dari sudut mana kita menilainya. Terkadang saya memikirkan 'erikson, terimalah apa adanya, karena bila diperdebatkan, hanya akan menjadi sebuah kesalahan, dan akan semakin berlama-lama'. Pikiran yang lemah atau sudah putus harapan mungkin!
Sebenarnya suatu hal dapat diselesaikan dengan sederhana saja, namun ada pihak-pihak yang membuat suatu masalah yang seharusnya sederhana menjadi sangat rumit, bahkan jadi berantakan. Ada baiknya ketika kita sudah mempunyai suatu pendapat yang menurut keyakinan kita sudah benar, kita juga bisa membuka mata dan hati kita untuk bisa menerima kebenaran yang datang pada kita. Bukannya dengan spontan menolak dan langsung menyalahkan hanya karena kita atau segelintir orang merasa karena dia orang tua atau lebih tua jadi tidak mau melihat ke bawah.
Ketika kita meyakini bahwa keyakinan kita sudah benar, tidak ada salahnya kita meluangkan sedikit waktu dan pikiran untuk memikirkan suatu kebenaran atau pikiran yang disampaikan orang lain yang bertentangan dengan keyakinan kita, untuk memikirkan apakah atau jangan-jangan yang dikatakan orang lain juga benar.
Ketika kita menjumpai orang yang salah, mari kita membimbing, terlepas siapapun kita, sedangkan Tuhan saja mengampuni, jangan memanfaatkan kekuasaan atau menghukum orang lain karena merasa diri paling benar. Jangan sampai kita menyesal dengan keputusan yang kita buat!
Biarlah keinginan untuk berpikir benar, pikiran benar ini selalu memberikan hikmat dan kebijaksanaan bagi setiap kita dalam memandang suatu hal dan terus berdiam di dalam diri kita. GRANDE !!!
Sebenarnya suatu hal dapat diselesaikan dengan sederhana saja, namun ada pihak-pihak yang membuat suatu masalah yang seharusnya sederhana menjadi sangat rumit, bahkan jadi berantakan. Ada baiknya ketika kita sudah mempunyai suatu pendapat yang menurut keyakinan kita sudah benar, kita juga bisa membuka mata dan hati kita untuk bisa menerima kebenaran yang datang pada kita. Bukannya dengan spontan menolak dan langsung menyalahkan hanya karena kita atau segelintir orang merasa karena dia orang tua atau lebih tua jadi tidak mau melihat ke bawah.
Ketika kita meyakini bahwa keyakinan kita sudah benar, tidak ada salahnya kita meluangkan sedikit waktu dan pikiran untuk memikirkan suatu kebenaran atau pikiran yang disampaikan orang lain yang bertentangan dengan keyakinan kita, untuk memikirkan apakah atau jangan-jangan yang dikatakan orang lain juga benar.
Ketika kita menjumpai orang yang salah, mari kita membimbing, terlepas siapapun kita, sedangkan Tuhan saja mengampuni, jangan memanfaatkan kekuasaan atau menghukum orang lain karena merasa diri paling benar. Jangan sampai kita menyesal dengan keputusan yang kita buat!
Biarlah keinginan untuk berpikir benar, pikiran benar ini selalu memberikan hikmat dan kebijaksanaan bagi setiap kita dalam memandang suatu hal dan terus berdiam di dalam diri kita. GRANDE !!!
