Pasti Ada Tujuannya!

Tuhan Membuat Segala Sesuatu Untuk Tujuannya Masing-Masing

Amsal 16:4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.

Baru saja seorang teman sepelayanan bercerita kepada saya mengenai pergumulan hidupnya. Dia tidak mengerti kenapa masalah demi masalah terus mengguncang hidupnya. Seolah-olah tidak ada waktu untuk kelegaan. Bahkan dia berkata begini : “Pergumulanku kok tidak pernah berhenti, ya? sampai-sampai aku tidak bisa merasakan kalau Tuhan itu ada”.

Saudaraku, terkadang kita juga merasakan apa yang di alami oleh saudara kita ini. Pergumulan yang berat membuat kita buta dan tidak bisa melihat kehadiran Tuhan. Apakah benar demikian saudara?. Sebenarnya tidak. Tuhan itu senantiasa ada di dekat kita. Namun kita hanya membayangkan Tuhan itu datang dalam bentuk hal-hal yang indah-indah saja. Mengapa ada orang mudah sekali kecewa dan gagal dalam pengiringan akan Tuhan? Itu karena mereka beranggapan bahwa ketika ikut Tuhan maka semuanya akan beres, tidak ada masalah. Ikut Tuhan pasti akan senantiasa berbahagia karena Tuhan ada di depan.

Benar Tuhan itu maha kuasa, namun Tuhan mengijinkan permasalahan terjadi untuk mendidik dan mendewasakan kita. Permasalahan itu Tuhan pakai untuk menguji kemurnian iman kita. Melalui ujian itu akan ketahuan kita membangun iman diatas apa, apakah emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami (I Korintus 3:12). Kalau kita membangun diatas emas, maka ketika di bakar maka iman kita akan semakin murni, namun jika kita membangun diatas jerami, ketika di bakar maka iman kita hangus terbakar.

Ayub adalah orang yang pernah merasakan bagaimana panasnya dapur api ujian Tuhan. Bahkan ujian yang dialami Ayub melebihi dari ujian yang dialami oleh manusia normal. Namun Ayub berhasil menang dalam ujian itu sehingga dia berani berkata seperti yang terdapat dalam ayat di bawah :

Ayub 23 :10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Ayub menyadari apa yang dialaminya adalah sebuah ujian dari Tuhan, oleh sebab itu dia tetap sabar dan bertahan karena dia ingin menunjukkan kepada Tuhan bahwa imannya adalah iman yang di bangun diatas emas. Dia ingin membuktikan kepada Tuhan bahwa dia taat dan setia kepada Tuhan bukan karena Tuhan telah memberkati dia dengan luar biasa. Dia ingin membuktikan bahwa ketika sengsarapun dia tetap ikut Tuhan. Dan itu semua terbukti.

Saudaraku, seperti ayat pembuka diatas, Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing. Benar, karena rancangan yang Tuhan rancangkan bukanlah rancangan kecelakaan melainkan racangan yang mendatangkan damai sejahtera (Yeremia 29:11). Yaitu rancangan masa depan yang penuh harapan. Tuhan mengijinkan kita di uji agar kita memiliki iman yang dewasa dan murni kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

4 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Renungannya memberikan berkat dan peringatan tersendiri bagi aku,, terima kasih ya erikson

    ReplyDelete
  3. Eh,,, benaran tuh,, kadang Yesus nggak adil ma gw lho,, gmn tuh?

    ReplyDelete
  4. Erikson RajagukgukSaturday, March 27, 2010

    Nggak pernah Yesus nggak adil,,, renungkan apa rencanaNya bagimu saudaraku....

    ReplyDelete