![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPx5MWVgHi4u23Cx5Hzmou3vAlVbqqZE0YvuuVif7t5kJbdMVb4Hx4p7pr5bL6jJf382GROU4U9KS5MEgxEzoV2GkIPNDZkdugqDis4V9Jw0uCPmss5NnvMOhexL51NkkqCOzYTAH8Oc0/s320/duar_graph_2.jpg)
Kita jangan pernah takut untuk menyerahkan hidup atau tujuan kita pada Tuhan hanya karena kita takut Tuhan akan meminta sesuatu pada kita. Ketika kita diminta Tuhan untuk menjadi seorang politikus yang memberkati, maka jadilah itu. Jangan pernah merasa putus asa jika harapan kita menjadi sarjana teknik atau apapun itu yang tidak sesuai dengan keadaan kita sekarang tidak terwujud. Karena rancangan Tuhan bukan merupakan rancangan yang buruk bagi Kita (Yeremia 29:11). Efesus 2:10 mengatakan, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamNya." Ketika Allah membentuk kita, Dia sudah menyediakan segala sesuatu yang akan dibutuhkan untuk mencapi tujuan yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Tinggal bagaimana kita menyerahkannya pada Tuhan. Jangan kita menunggu sampai di persimpangan hidup kita, baru datang mencari Tuhan. Kita harus membuat keputusan penting yang akan mempengaruhi masa depan kita secara keseluruhan. Kita harus percaya bahwa Tuhan menciptakan kita untuk tujuan khusus, dan bahwa Tuhan memiliki rencana sempurna untuk hidup kita. Kita minta agar Tuhan memenuhi tujuanNya untuk kita, dan membantu kita untuk melakukan bagian kita dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan setiap hari melalui doa dan FirmanNya. Dan Tuhan pasti akan membimbing kita di sepanjang jalur terbaik kehidupan kita (Mazmur 32:8)
Dan dimanapun kita ditempatkannya, jangan pernah lupa mengucap syukur (Mzm 92:1). Saya terinspirasi bahwa bersyukur bukan sekedar perintah Tuhan, melainkan kuasa. Syukur itu berkuasa mengingatkan apa yang sudah Tuhan lakukan dan berikan untuk kita. Bersyukur membuka mata kita melihat kebaikan Tuhan. Bersyukur menolong kita bertindak bukan atas dasar penderitaan, tetapi atas dasar penyertaan Tuhan
0 comments:
Post a Comment